Pendahuluan
WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif, aplikasi ini menjadi sarana komunikasi utama bagi banyak orang. Namun, kepopulerannya juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk menjalankan modus penipuan baru, salah satunya phishing.
Phishing adalah teknik penipuan yang dilakukan untuk mencuri informasi sensitif, seperti kata sandi, data pribadi, atau informasi perbankan, dengan menyamar sebagai pihak yang terpercaya. Kini, modus ini semakin marak dilakukan melalui WhatsApp.
Bagaimana Modus Phishing di WhatsApp Bekerja
Penipuan phishing di WhatsApp biasanya memanfaatkan pesan teks, tautan (link), atau file yang dikirimkan oleh akun yang tampak resmi. Berikut beberapa bentuk umum modusnya:
- Tautan Palsu (Fake Link)
Penipu mengirimkan link yang seolah berasal dari perusahaan resmi seperti bank, e-commerce, atau layanan publik. Saat diklik, korban diarahkan ke situs palsu yang mirip dengan situs asli dan diminta mengisi data pribadi. - Pesan Hadiah atau Promo Menarik
Modus ini menggunakan kalimat persuasif seperti “Selamat! Anda memenangkan hadiah!” disertai link yang mengarah ke halaman pendaftaran palsu. - Kode OTP Palsu
Pelaku akan mengirimkan permintaan kode OTP dengan alasan tertentu, misalnya verifikasi akun. Jika korban memberikan kode tersebut, akun WhatsApp-nya bisa diambil alih. - Penyamaran Sebagai Kontak yang Dikenal
Penipu bisa membajak akun teman atau keluarga korban, lalu mengirim pesan meminta uang atau data pribadi.
Ciri-Ciri Phishing di WhatsApp
Agar tidak menjadi korban, penting mengenali tanda-tandanya:
- Menggunakan bahasa yang terburu-buru atau mengancam (“Akun Anda akan diblokir jika tidak segera mengisi data”).
- Tautan mengarah ke alamat domain mencurigakan (tidak sesuai dengan situs resmi).
- Nomor pengirim tidak terverifikasi atau bukan nomor resmi layanan terkait.
- Menawarkan hadiah besar tanpa alasan yang jelas.
Cara Menghindari Phishing di WhatsApp
- Jangan Klik Link Sembarangan
Periksa keaslian tautan sebelum membukanya. Pastikan domain sesuai dengan situs resmi. - Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (Two-Step Verification)
Fitur ini membuat akun lebih aman meskipun OTP Anda bocor. - Jangan Berikan Data Pribadi via Chat
Pihak resmi tidak pernah meminta PIN, password, atau OTP melalui WhatsApp. - Laporkan Nomor Mencurigakan
Gunakan fitur report di WhatsApp untuk membantu memblokir akun penipu. - Edukasi Diri dan Keluarga
Sampaikan informasi ini kepada orang terdekat, terutama yang rentan menjadi korban seperti orang tua.
Kesimpulan
Phishing di WhatsApp adalah bentuk kejahatan siber yang semakin marak dan menargetkan korban dari berbagai kalangan. Modus ini memanfaatkan kelengahan pengguna untuk mencuri data pribadi atau mengambil alih akun. Dengan mengenali ciri-cirinya dan menerapkan langkah pencegahan, kita bisa melindungi diri dari ancaman ini.
Ingat, jangan pernah membagikan informasi sensitif melalui WhatsApp, meskipun pengirimnya terlihat meyakinkan.